Senin, 12 Juni 2017

Sementara sendiri,

Sementara sendiri





Hari yang terang namun sendu…. Sepanjang hari matahari terik menyinari bumi  namun hujan tetap turun meskipun tidak lebat. Saat ini gua duduk sendiri di ujung kedai yang tak jauh dari rumah. seperti biasanya menyelesaikan sebuah tulisan dan di temani secangkir kopi hitam. Saat ini pikiran gua sangat tak bisa dicerna  semua terasa buntu yah mungkin saja  karena kelelahan. setiap sore gua memang suka mampir di kedai ini karena lagu yang diputar disini  sangat lah enak untuk di dengar. Namun saat ingin meminum kopi, gua tertegun terdiam mendengar list lagu yang terputar di kedai ini " sepertinya gua baru dengar ini" pikir gua dalam hati. "siapa yang nyanyi ya?"  gua mulai bertanya tanya dalam hati, seakan pencipta lagu ini tau apa yang sedang gua rasakan, sebab ini lagu pas banget apa yang sedang gua alami sekarang.
yup, mungkin lagu ini meberi isarat ke gua" untuk sementara waktu gua sendiri dulu"

Rasanya memang pas, saat hati kecewa mendengarkan lagu sendu yang tepat sekali mewakili apa yang hati gua rasakan. Memang sedih tapi apa boleh buat? Sendiri saat ini memang lebih baik "untuk menghapus rasa  kekecewaan dalam hati saat pernah  menjalani hubungan percintaan namun putus ditengah jalan" yah meski  sebenarnya gua masih berharap dia datang kembali dan meminta maaf apa yang telah dia perbuat kepada gua"  menjalani cinta seperti sedia kala lagi

Iya saat itu gua ingat  dia memutuskan untuk pergi dan memilih hilang dalam hidup gua" namun  dari  lubuk hati dan perasaan terdalam, gua masih berharab dia datang kembali,  dan bilang 
"ricki maaf aku  salah" ternyata aku memang tak bisa hidup tanpa kamu"
seandainya itu adalah benar bukan hanya hayalan saja, mungkin langsung gua trima pernyataan dari nya " tapi....? akkkhhhh sudah lah itu cuma khayalan belaka
namun dari sisi perasaan lain gua takut, kalau  hayalan itu benar,  karena rasa terauma di tinggalkan tanpa sebab masih menghantui hidup gua"
gua berkata kepada diri sendiri" ki bagai mana lu mau menerimanya kembali ?"  saat menjalani hubungan saja dia sering pergi tanpa permisi bahkan hal itu berulang rulang terjadi " bagai mana dia bisa menjadi istrimu nanti?
"oh ya mungkin benar apa yang di kata benak gua, dia memang tak pantas untuk kembali walaupun sebenarnya masih mengharapkan dia"
belum lagi gua masih ingat hal yang sangat pahit" bahwa dia pernah ngak menganggap gua sebagai kekasih nya di hadapan teman-temannya"
Nah mungkin gua memilih sendiri saat ini, karena gua merasa ini lebih baik daipada gua harus mengulang salah yang sama apalagi menyembuhkan hati yang terluka tak semudah itu.
Beberapa bulan yang lalu ada seorang perempuan, dan gua menyambutnya dengan hangat, namun sayang dia begitu posisif semua chat gua dengan teman, semua situs sosial gua dia cek padahal kita baru saja kenal beberapa bulan ini, memang itu ada bagusnya juga  tapi saat giliran gua meminta semua hal itu dia malah marah-marah tak jelas, mengatakan  bahwa gua ngak berhak tau dia chat sama siapa saja. 
Gua putuskan saja untuk mengakhiri perkenalan ini semua, menjalin hubungan dengan orang yang kurang dewasa hanya akan melahirkan masalah baru, sementara masalah yang lain belum selesai. 
Dan benar saja baru saja putus hubungan sama gua dia sudah bersama cowok lain, saat itu gua liat mereka berduaan berjalan di depan hadapan gua, sontak saja gua memanggil namanya dan melempar senyuman, jangankan untuk balasa sapa dari gua, untuk melihat gua saja dia tidak mau  seakan tak pernah mengenal gua, "cuma bisa berlapang dada deh " 

Yups… terkadang gua jadi mikir apakah sendiri itu pilihan atau kutukan, sebab sendiri bukan karena gua meraasa nyaman. Justru kadang sendiri merasa gua tak nyaman dengan pertanyaan-pertanyaan kapan nikah? Dekat dengan siapa?. Tapi gua sendiri hanya menenangkan diri atas kegagalan yang gua lalui, dan gua berharap kedepannya bisa mendapat orang yang mau hidup bersama dan menerima segala kekurangan gua, berharap bahwa  tak akan pernah di duakan,
matahari semakin redup, tak terasa hujan kini bertambah deras. segelas kopi pun telah habis, ingin rasa nya cepat-cepat untuk pulang kerumah namun hujan memaksagua untuk menunggu lebih lama di kedai ini ”. "permisi mas boleh saya duduk?" sapa seorang wanita yang berdiri di hadapan gua, dia terlihat sangat basah kuyup rambut nya terurai kebawah sehingga gua tak bisa melihat wajahnya dengan jelas" 
"oh ya silahkan duduk saja " sahut gua sambil melempar senyum kepadanya

"trimakasi mas saya titip barang saya sebentar, saya mau ganti pakaian " katanya

"oh ya silahkan" sahut gua sambil mengeserkan kursi di samping gua

"dari kejauhan gua liat wanita itu berjalan menghampiri gua

"terimakasi ya mas udah mau jaga barang saya"sapa nya lagi

"oh ya sama-sama "sahut gua sambil melempar senyum

"oh ya mas kenalin saya rindi " sapanya sambil mengulurkan tangan nya

"oh gua ricki" sambil menyambut jabatan tangan nya
"(kog kayak nya gua kenal nih orang)" guman gua dalam hati' bodoh tanya aja ah sok akrab

kayak nya gua pernah liat kamu ya?" tanya gua 

"hah? masa sih emang lihat dimana? tanya nya sambil mengerutkan dahinya

Sejenak gua kaku dada gua tersendat dan berkata tak mungkin… iya tak mungkin.

"kamu rindi yang dulu  sekolahnya  di smp harapan kan ?" tanya gua dengan sedikit yakin

"iya kog kamu tau?" tanya nya yang semakin bingung

"gua ricki' ricki basquiat teman smp mu dulu, teman satu kelas" jawab gua sambil menepuk dada dan menyakinkan dia

"hah ricki ? yang pernah nembak aku waktu smp ya"? tanya nya

 "gua hanya bisa mengangguk dan tensenyum ngak enak"

"bangke kenap itu yang lu ingatin" guman gua dalam hati. sontak saja gua jadi salah tingkah dan hanya bisa melempar senyum memang dulu gua pernah nembak dia dan ngak pernah diterima, duh membahas kisah pahit itu ibarat ingin bunuh diri tapi takut mati
gua pernah galau total gara-gara kisah di tolak ni orang walaupun gua tau dulu banyak yang bilang bahwa cinta gua masih cinta monyet tapi gua yakin akan cinta gua 

semoga saja dia tidak tau bahwa sampai saat ini gua masih menyimpan fotonya yang dulu sempat gua colong di dalam tas nya , sial kali ini gua harus berusaha  bersikap wajar, agar tidak kelihatan kikuk 
perasaan kali ini antara senang bercmpur kesal. "ya kesal bahawa dia masih mengigat tentang gua yang pernah nembak dia " tapi senang karena bisa melihat wajah nya lagi dan kini jauh lebih cantik dari pada yang dulu " 
oh tuhan semoga dia memang jodohku yang pernah tertunda" doa ku dalam hati 

"ngak terasa ya kita bisa bertemu disini" sapa nya yang memecah keheningan sesaat

"oh iya hehe " kamu dari mana tadi  kog basah banget ? " tanya ku

 ya nih, ini dari rumah teman tadi" sahutnya sambil merapikan lengan baju nya

waktu itu kita ngobrol ngawur ngidul sambil tertawa,  tanpa terasa hari semakin gelap jam telah menunjuk pukul delapan malam kita pun mengakhiri obrolan, sebelum pergi meninggalkan kedai ini, kita sepakat untuk ketemu kembali,
kita pun saling tukar nomor handpone

gua tak pernah pulang kerumah seriang ini bagai mana tidak, orang yang pernah gua suka waktu smp kini ketemu kembali dan ngobrol dengan gua, rasa senang gua seperti menemukan harta karun nya "Gol D Roger" yang telah hilang ratusan tahun " ya lu harus tau betapa berharganya dia bagi hidup gua" ah gua rasa mungkin pertemuan ini akan menutup kisah sedih gua selama ini betapa sempit nya dunia "bagi orang yang sedang  jatuh cinta 
"gua yakin dia memang jodoh gua, semoga saja ya tuhan"

"saat itu kita saling kirim sms dan janjian untuk jalan-jalan  menikmati indahnya kota metropolita"
wah perasaan ini membuat dadaku semakin berdetak kencang serasa ingin meledak, betapa senang nya, saat kita beli iec cream bersama dan saling bergandengan tangan" aku rasa ini cinta dan gua yakin hal itu" 
"akkhh setelah ini pokok nya gua harus kembali nembak dia lagi "

"eh udah larut malam kita pulang yuk" ajak nya

"oya nih ngak kerasa banget ya udah jam sebelas malam" sahut ku

"rin sebelum kita pulang gua mau ngomong sesuatu" kaliini gua harus beranikan diri

"wah kog sama ya ki gua juga mau ngomong sesuatu " sahutnya

"yaudah kamu dulu deh ngomong " kata ku

ki makasi banyak ya udah nemanin aku jalan jalan malam ini, aku senang bangat kita bisa bertemu  kembali, dari dulu kamu memang baik makasi bangat ya ki" kata nya sambil memeluk badan gua

"wah mendengar dan mendapatkan  respon sepertiini jantung gua berdetak kencang"

"oh ya ki nih buat kamu " sambil menyodorkan sesuatu kepada gua

"kertas apa nih " sahut gua sambil bolak balik kertas tersebut

 ini kartu undangan gua, kamu datang ya minggu depan gua nikah kamu tamu sepesial ku loh " kata nya

"wah makasi ya" hanya bisa tersenyum kecewa
"mendengar pernyataan tersebut jantung gua terasa benar-benar akan meledak " taik akhhh... baru bertemu kembali terus bersenang senang bareng, eh malah dikasi surat undangan pernikahan nya.

Ya…kadang saat ini lebih baik sendiri. Akan ada waktu dimana gua bisa melupakan semua hal ini dan berusaha menerima pernyataan dengan lapang dada, aku tak ingin lagi terlalu  berharap 
ternyata rencana tuhan berbeda dengan harapan gua
Yang gua tahu….belajar melupakanmu adalah jalan yang terbaik…agar tak ada lagi kekecewaan terdalam 
Rinduku selama ini hanya sia sia 




0 komentar:

Posting Komentar