Sementara sendiri
Hari yang terang namun sendu…. Sepanjang hari
matahari terik menyinari bumi namun hujan tetap turun meskipun tidak
lebat. Saat ini gua duduk sendiri di ujung kedai yang tak jauh dari rumah. seperti biasanya menyelesaikan sebuah tulisan dan di temani secangkir kopi hitam. Saat ini pikiran gua sangat tak bisa dicerna semua terasa buntu yah mungkin saja karena
kelelahan. setiap sore gua memang suka mampir di kedai ini karena lagu yang diputar disini sangat lah enak untuk di dengar. Namun saat
ingin meminum kopi, gua tertegun terdiam mendengar list lagu yang
terputar di kedai ini " sepertinya gua baru dengar ini" pikir gua dalam hati. "siapa yang nyanyi ya?" gua mulai bertanya tanya dalam hati, seakan pencipta lagu ini tau apa yang sedang gua rasakan, sebab ini lagu pas
banget apa yang sedang gua alami sekarang.
yup, mungkin lagu ini meberi isarat ke gua" untuk sementara waktu gua sendiri dulu"
Rasanya memang pas, saat hati kecewa
mendengarkan lagu sendu yang tepat sekali mewakili apa yang hati gua rasakan.
Memang sedih tapi apa boleh buat? Sendiri saat ini memang lebih baik
"untuk menghapus rasa kekecewaan
dalam hati saat pernah menjalani hubungan percintaan namun putus ditengah
jalan" yah meski sebenarnya gua masih berharap dia
datang kembali dan meminta maaf apa yang telah dia perbuat kepada
gua" menjalani cinta seperti sedia kala lagi
Iya saat itu gua ingat dia memutuskan untuk pergi dan memilih hilang dalam hidup gua" namun dari lubuk hati dan perasaan terdalam, gua masih berharab dia datang kembali, dan
bilang
"ricki maaf aku salah" ternyata
aku memang tak bisa hidup tanpa kamu"
seandainya itu adalah benar bukan hanya hayalan saja, mungkin langsung gua trima pernyataan dari nya "
tapi....? akkkhhhh sudah lah itu cuma khayalan belaka
namun dari sisi perasaan lain gua
takut, kalau hayalan itu benar, karena rasa
terauma di tinggalkan tanpa sebab masih menghantui hidup gua"
gua berkata kepada diri sendiri" ki bagai mana
lu mau menerimanya kembali ?" saat menjalani
hubungan saja dia sering pergi tanpa permisi bahkan hal itu berulang rulang
terjadi " bagai mana dia bisa menjadi
istrimu nanti?
"oh ya mungkin benar apa yang di kata benak gua, dia memang tak pantas untuk kembali walaupun sebenarnya masih mengharapkan
dia"
belum lagi gua masih ingat hal yang sangat pahit" bahwa dia pernah
ngak menganggap gua sebagai
kekasih nya di hadapan teman-temannya"
Nah mungkin gua memilih
sendiri saat ini, karena gua merasa ini lebih baik daipada gua harus mengulang
salah yang sama apalagi menyembuhkan hati yang terluka tak semudah itu.
Beberapa bulan yang lalu ada seorang perempuan, dan gua menyambutnya dengan hangat, namun sayang dia begitu
posisif semua chat gua dengan
teman, semua situs sosial gua dia cek padahal kita baru saja kenal beberapa
bulan ini, memang itu ada bagusnya juga tapi saat giliran gua meminta
semua hal itu dia malah marah-marah tak jelas, mengatakan bahwa gua ngak berhak tau
dia chat sama siapa saja.
Gua putuskan saja untuk mengakhiri perkenalan
ini semua, menjalin hubungan dengan orang yang kurang dewasa hanya akan
melahirkan masalah baru, sementara masalah yang lain belum
selesai.
Dan benar saja baru saja putus hubungan sama gua dia sudah bersama cowok lain, saat itu gua liat mereka berduaan berjalan
di depan hadapan gua, sontak saja gua memanggil namanya dan melempar
senyuman, jangankan untuk balasa sapa dari gua, untuk melihat gua
saja dia tidak mau seakan tak pernah mengenal gua,
"cuma bisa berlapang dada deh "
Yups… terkadang gua jadi mikir apakah sendiri itu pilihan atau kutukan, sebab sendiri bukan karena
gua meraasa nyaman. Justru kadang sendiri merasa gua tak nyaman dengan
pertanyaan-pertanyaan kapan nikah? Dekat dengan siapa?. Tapi gua sendiri hanya
menenangkan diri atas kegagalan yang gua lalui, dan gua berharap kedepannya
bisa mendapat orang yang mau hidup bersama dan menerima segala kekurangan gua, berharap bahwa tak akan pernah di duakan,
matahari semakin redup, tak terasa hujan kini
bertambah deras. segelas kopi pun telah habis, ingin rasa nya cepat-cepat
untuk pulang kerumah namun
hujan memaksagua untuk menunggu lebih lama di kedai ini ”. "permisi mas boleh saya duduk?" sapa seorang wanita yang berdiri di
hadapan gua, dia terlihat sangat basah kuyup rambut nya terurai kebawah sehingga
gua tak bisa melihat wajahnya dengan jelas"
"oh ya silahkan duduk saja " sahut gua sambil melempar senyum
kepadanya
"trimakasi mas saya titip barang
saya sebentar, saya mau ganti pakaian " katanya
"oh ya silahkan" sahut gua
sambil mengeserkan kursi di samping gua
"dari kejauhan gua liat wanita itu
berjalan menghampiri gua
"terimakasi
ya mas udah mau jaga barang saya"sapa nya lagi
"oh ya sama-sama "sahut gua sambil melempar senyum
"oh ya mas kenalin saya rindi " sapanya
sambil mengulurkan tangan nya
"oh gua ricki"
sambil menyambut jabatan tangan nya
"(kog kayak nya gua kenal nih orang)"
guman gua dalam hati' bodoh tanya aja ah sok akrab
" kayak nya gua pernah liat kamu ya?" tanya gua
"hah? masa sih emang lihat dimana?
tanya nya sambil mengerutkan dahinya
Sejenak gua kaku dada gua tersendat dan berkata tak mungkin… iya
tak mungkin.
"kamu rindi yang dulu sekolahnya di smp
harapan kan ?" tanya gua dengan sedikit yakin
"iya kog kamu tau?" tanya nya yang
semakin bingung
"gua ricki' ricki basquiat teman
smp mu dulu, teman satu kelas" jawab gua sambil menepuk
dada dan menyakinkan dia
"hah ricki ? yang pernah nembak aku
waktu smp ya"? tanya nya
"gua hanya bisa mengangguk dan
tensenyum ngak enak"
"bangke kenap itu yang lu ingatin"
guman gua dalam
hati. sontak saja gua jadi
salah tingkah dan hanya bisa melempar senyum memang
dulu gua pernah nembak dia dan ngak
pernah diterima, duh membahas kisah pahit itu ibarat ingin bunuh diri tapi
takut mati
gua pernah galau total gara-gara kisah di
tolak ni orang walaupun gua tau dulu banyak yang bilang bahwa cinta
gua masih cinta monyet tapi gua yakin akan cinta gua
semoga saja dia tidak tau bahwa sampai saat ini
gua masih menyimpan fotonya yang dulu sempat gua colong di dalam tas
nya , sial kali ini gua harus berusaha bersikap wajar, agar tidak kelihatan kikuk
perasaan kali ini antara senang bercmpur kesal. "ya
kesal bahawa dia masih mengigat tentang gua
yang pernah nembak dia " tapi senang karena bisa melihat wajah nya lagi dan kini jauh lebih
cantik dari pada yang dulu "
oh tuhan semoga dia memang jodohku yang
pernah tertunda" doa ku dalam hati
"ngak terasa ya kita bisa bertemu
disini" sapa nya yang memecah keheningan sesaat
"oh iya hehe " kamu dari mana tadi kog basah
banget ? " tanya ku
" ya nih, ini dari rumah teman tadi" sahutnya sambil merapikan lengan baju nya
waktu itu kita ngobrol ngawur ngidul sambil
tertawa, tanpa terasa hari semakin gelap jam telah menunjuk pukul delapan malam kita
pun mengakhiri obrolan,
sebelum pergi meninggalkan kedai
ini, kita sepakat untuk ketemu kembali,
kita pun saling tukar nomor handpone
kita pun saling tukar nomor handpone
gua tak pernah pulang kerumah seriang ini
bagai mana tidak, orang yang pernah gua suka waktu smp
kini ketemu kembali dan ngobrol dengan gua, rasa senang gua seperti menemukan harta karun nya "Gol D Roger" yang telah
hilang ratusan tahun " ya lu harus tau betapa berharganya dia bagi hidup
gua" ah gua rasa mungkin pertemuan ini akan menutup kisah
sedih gua selama ini betapa sempit nya dunia "bagi orang yang sedang
jatuh cinta
"gua yakin dia memang jodoh gua,
semoga saja ya tuhan"
"saat itu kita saling kirim sms dan
janjian untuk jalan-jalan menikmati indahnya kota metropolita"
wah perasaan ini membuat dadaku semakin
berdetak kencang serasa ingin meledak, betapa senang nya, saat kita beli iec cream bersama dan saling bergandengan tangan"
aku rasa ini cinta dan gua yakin hal itu"
"akkhh setelah ini pokok nya gua harus
kembali nembak dia lagi "
"eh udah larut malam kita pulang
yuk" ajak nya
"oya nih ngak kerasa banget ya udah
jam sebelas malam" sahut ku
"rin sebelum kita pulang gua mau
ngomong sesuatu" kaliini gua harus beranikan diri
"wah kog sama ya ki gua juga mau
ngomong sesuatu " sahutnya
"yaudah kamu dulu deh ngomong " kata ku
" ki makasi
banyak ya udah nemanin aku jalan jalan malam ini, aku senang bangat kita bisa bertemu kembali, dari dulu kamu memang baik makasi
bangat ya ki" kata nya
sambil memeluk badan gua
"wah mendengar dan mendapatkan respon sepertiini
jantung gua berdetak kencang"
"oh ya ki nih buat kamu " sambil menyodorkan sesuatu kepada
gua
"kertas apa nih " sahut gua sambil bolak balik kertas
tersebut
" ini kartu undangan gua, kamu datang ya minggu depan
gua nikah kamu tamu sepesial ku loh " kata nya
"wah makasi ya" hanya bisa
tersenyum kecewa
"mendengar pernyataan tersebut jantung
gua terasa benar-benar akan meledak " taik akhhh... baru bertemu kembali
terus bersenang senang bareng, eh malah dikasi surat undangan pernikahan
nya.
Ya…kadang saat ini lebih baik sendiri. Akan
ada waktu dimana gua bisa melupakan semua hal ini dan berusaha
menerima pernyataan dengan lapang dada, aku tak ingin lagi terlalu
berharap
ternyata rencana tuhan berbeda dengan harapan
gua
Yang gua tahu….belajar melupakanmu adalah
jalan yang terbaik…agar tak ada lagi kekecewaan terdalam
Rinduku selama ini hanya sia sia
0 komentar:
Posting Komentar